itulah kesan pertama ane ketika ngebayangin naek penerbangan pesawat perintis. Pesawat-pesawat kecil yang umumnya ada baling-balingnya di sisi kiri dan kanan atau depan dari body si pesawat dan baru-baru ini ada insiden pesawat perintis punya merpati air jatuh di daerah Papua sana
. Kebetulan kemaren pas ane maintenis di Papua, ane juga sempet ngerasain naek pesawat perintis
. Ane coba berbagi cerita nih tentang pengalaman naik ini pesawat. Maklum di Papua sana jalur transportasi tercepat dari satu daerah ke daerah lain ya hanya lewat pesawat perintis itu. Klo lewat jalan raya dengan kondisi geografi tanah papua sangat tidak di mungkinkan dan klo via laut itu bisa makan waktu lebih lama makannya penerbangan pesawat perintis sangat di andalkan disana
. Sebelum berangkat maintenis, ane sempet ditakut-takut dlu sama temen-temen kantor. Yang di bilang pesawatnya inilah, itulah yang katanya cuaca lagi gk bagus lah atau apalah yang buruk-buruk
dan rada errornya lagi sama temen-temen kantor ane di suruh minta maaf satu persatu ke orang-orang kantor takutnya itu pesawat jatoh (*nah loh 
Cuma berhubung ini pesawat perintisnya khusus di sediain sama pihak BP alias di charter khusus hanya untuk melayani orang-orang yang mau kerja di BP Tangguh LNG maka ane percaya 100 % klo pesawat ini aman, karna setiap perusahaan tambang itu memiliki standar HSE yang tinggi apalagi BP
. Kebetulan ane ngerasain dua pesawat perintis yang berbeda ketika berangkat dari Biak ke Babo n’ pas Pulang dari Babo ke Biak. Info mengenai cerita ane naik pesawat perintis pas berangkat and pulangnya bisa di klik link di bawah ini
:
Btw pas lagi duduk-duduk di boarding room bandara frans kaisiepo, Biak. ane sempet merhatiin beberapa pilot pesawat perintis yang ngelayani rute komersial untuk orang umum. nah rata-rata para pilot pesawat itu orang luar alias bule-bule. Entahlah soal segi kemampuan and keahliannya apakah lebih jago dari orang Indonesia sendiri atau bagaimana. Cuma mungkin bagi pilot-pilot yang biasa nerbangin pesawat kecil ini mereka ngerasa kayak bawa mobil aja kali ya, abis kecil gan 
ini dia penampakan pesawat perintis yang sempet ane naikin:
Berangkat dari Biak ke Babo ane naik pesawat travira air type Beechcraft 1900D :
Travira Air Beechcraft 1900D @ Frans Kaisiepo Airport Biak, Papua
Pulangnya dari Babo ke Biak naik Pesawat Travira air type Dash 8 300 :
Travira Air Dash 8 300
Ini ada bonus lagi nih
pesawat perintis paling kecil yang ane liat pas lagi di Boarding room Bandara Frans Kaisiepo Biak, Papua. Pesawat milik maskapai Susi Air (*
namanya lucu ya gan kayak nama orang). Tapi gini-gini pilotnya orang asing gan alias bule-bule
. Ini pesawat dengan baling-balingnya 1 biji doang and letaknya di depan moncong si pesawat trus melayani rute perintis untuk masyarakat umum :

. foto hasil jepretan kamera sendiri adalah yang hasil penampakan resolusinya buruk (*maklum kamera dari HP cupu
. foto hasil jepretan sendiri sengaja ditampilkan agar tidak terjadi insiden no pic = hoax (*pic asli dari ane bukan dari orang lain) walaupun pic yang ane tampilkan merupakan pic pesawat milik Susi Air bukan pesawat yang ane naikin
.



2 comments:
iwink punya blog tempat curhat kaya gini ternyata :D
weh ada bang cipto. thx mas bro wes mampir neng blog ku :D hehehehe
Post a Comment